KOMPAS
Sementara itu, di
bibir Danau Matano yang sebagian adalah tebing batu papan, juga terdapat
beberapa lubang gua yang di dalamnya terdapat sisa peninggalan sejarah.
Seperti tombak, parang, dan juga peralatan rumah yang terbuat dari besi
kuningan, yang diperkirakan telah ada sejak ratusan tahun silam.
Uniknya,
tiga dari enam buah gua yang ada sekitar Danau Matano berada tepat di
bibir danau, di mana liang gua tersebut, alur liangnya tembus dari
tebing batu ke air danau.
Ada juga gua yang lokasinya berada tidak
begitu jauh dari permukiman penduduk, di mana gua yang banyak dihuni
kelelawar, terdapat banyak tulang belulang dan tengkorak manusia. Gua
tersebut dinamai warga Matano dengan sebutan Gua Tengkorak.
"Tengkorak
itu ada sejak ratusan tahun silam sebelum adanya ajaran agama masuk ke
daerah Tana Luwu, di mana leluhur kami belum mengenal yang namanya
agama. Mereka dulu dimasukkan ke dalam liang batu saat meninggal,"
ungkap Mahading (86), yang ditemui di rumahnya di Dusun Matano, Sabtu
(16/6/2012).
Mahading adalah pemangku adat dari keturunan Makole
Matano yang diberi gelar Mahole Matano. Ayah empat anak ini adalah
pemangku adat Matano, generasi kelima dari keturunan kepala adat Makole
Matano bernama Camara yang telah meninggal dunia 400 tahun silam.
Wisata murah di Danau Matano
Di
Danau Matano juga terdapat beberapa lokasi obyek wisata pantai dengan
pasir putih yang fasilitasnya dibangun oleh perusahaan tambang PT Inco.
Selain obyek wisata pantai, pengunjung juga dapat menikmati kesejukan
air terjun Mata Buntu, kolam mata air hidup yang disebut dengan
Bura-bura, serta melihat langsung kuburan tua suku adat Matano, yang
berada di Dusun Matano.
Menariknya, pengunjung tidak perlu
mengeluarkan uang banyak jika ingin berekreasi di lokasi obyek wisata
pantai Danau Matano karena pemerintah setempat tidak menarik retribusi
untuk masuk ke ke lokasi obyek wisata.
“Kami tidak mematok harga
khusus bagi pengunjung yang mau berkeliling danau dengan menggunakan
perahu katinting. Harga tergantung nego, yang penting cukup untuk beli
solar,” ungkap Rezki, pemilik perahu katinting.
Pengunjung yang
ingin berkeliling menyusuri Danau Matano tidak perlu merogoh saku
dalam-dalam.asalnya, pemilik perahu lebih mengedepankan kesepakatan atau
negosiasi harga.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar